Senin, November 03, 2008

MENILAI vs MENGANALISA


pembaca yg terhormat .. moga-moga semua dalam keadaan sehat …
Untuk kali ini saya mencoba berbagai mengenai “ arti menilai dan arti menganalisa” dalam kehidupan yang carut marut seperti sekarang ini, kebanyakan orang hanya bisa menilai , memandang orang dengan sepintas lalu kemudian memberikan opini terhadap garak gerik orang yg mereka liat kemudian dengan sangat gampang membuat sebuah kesimpulan “ah… orang itu jelek, jahat miskin dll ….” Apakah ini dampak dari modernisasi dan alkulturasi budaya .??? jawabannya mungkin ya mungkin tidak!!! Hal ini tergantung dari dasar berpikir kita. Jika kita memang orang yg pernah merasakan manis pahitnya perjalanan hidup… maka tidak akan mudah menarik kesimpulan seperti diatas….! Pasti dengan pelan,sabar, dan melakuakn analisa terlebih dulu baru menarik kesimpulan.

Globalisasi atau pergaulan lintas negara memang mempunyai dampak yang sangat luas baik dari sisi positif dan negatif namum kembali lg pada jati diri kita masing masing.

Lebih baik meganalisa dari pada menilai ..dengan analisa kita mempunyai alasan yang kuat untuk memberikan penilaian terhadap seseorang dan berdasarkan hasil analisa kita bisa memberikan solusi terhdap kendala/masalah yang di hadapi oleh saudara kita.

Saudra semua.. pada saat menulis artikel ini , pikiran saya sedang kalut dan heran dengan orang yang menilai orang seperti yang saya ungkap diatas…

Memang susah jadi orang “lurus” di jaman ini, “Maju Kena mundur kena” sudah baik di bilang cari perhatian dan keuntungan semata, tidak baik dibilang dengki, kikir, pelit dsb. Jadi intinya kita harus " BAGUS" Bertahan Alim dan Ga Usah Stess... OK ! Ingat Pesan Dewa Gana diatas ... Selamat mencoba...

Selasa, Agustus 05, 2008

BERSYUKUR

Bersyukur adalah jalan Hidup yang Paling Nyaman. Keadaan ekonomi yang demikian sulit bagi kebanyakan rakyat Indonesia, menyebabkan kemiskinan makin menjadi-jadi. Setiap hari yang kita dengar adalah keluhan dan umpatan. Suasana kegalauan dan keributan tidak bisa dihindari. Soal-soal kecil saja bisa menjadi perkelahian. Keresahan terjadi dimana-mana, situasi yang demikian ini menyebabkan rasa bersyukur makin jauh. Jangankan orang miskin dan susah, orang yang punya pun kadang-kadang lupa bersyukur. Pada hal kedua-duanya keliru, sebenarnya semua golongan harus bersyukur pada kehidupan ini. Bagi yang kehidupannya susah, harus bersyukur karena telah dijadikan mahluk Tuhan yang paling tinggi derajatnya diantara mahluk yang lain. Setiap insan (manusia) telah diberi intelek (kecerdasan), budi untuk menimbang yang baik dan tidak baik. Tuhan juga telah menganugerahi setiap umat beragama dengan pikiran yang waras, sehingga mampu mengatasi kehidupannya dengan sebaik-baiknya.
Sarasamuscaya 3 – 4 menuntun kita sebagai berikut : “oleh karena itu, janganlah sekali-kali bersedih hati; sekalipun hidupmu tidak makmur; dilahirkan menjadi manusia itu, hendaklah menjadikan kamu berbesar hati, sebab amat sukar untuk dapat dilahirkan menjadi manusia, meskipun kelahiran hina sekalipun”.
Menjelma menjadi manusia itu adalah sungguh-sungguh utama; sebab demikian, karena ia dapat menolong dirinya dari keadaan sengsara (lahir dan mati berulang-ulang) dengan jalan berbuat baik; demikianlah keuntungannya dapat menjelma menjadi manusia.Dengan bersyukur kita akan selalu berpikir positif apapun yang menimpa kehidupan ini. Dengan bersyukur pula kita akan berupaya terus memperbaiki jalan hidup ini dengan sebaik-baiknya. Bersyukur bukan berarti menerima begitu saja takdir yang menimpa diri kita, namun tetap berusaha dan berupaya menghadapi segala macam gelombang kehidupan ini. Dengan keteguhan hati, ketenangan, berdoa, bekerja, dan bersyukur terhadap apa yang dihasilkan pasti mampu merubah kehidupan kita, yang susah menjadi tambah baik dan yang baik akan menjadi lebih baik lagi. Jangan jadi insani yang tidak bersyukur.

Jumat, Juni 27, 2008

Galang Kangin

Om Swastyastu,

Senang dan bersyukur saya telah diberikan fasilitas gratis untuk membut blog sebagai sarana untuk berimajinasi dan bertukar pikiran.

memulai lembaran blog ini saya ambil sebuah kata bijak " Galang Kangin" yang intinya akan saya pesembahkan buat temen-temen yang mau maju untuk tetep menjaga pikiran menjadi "Galang" terang layangknya sang surya yg menerangi alam semesta dan s'lalu mau berbagi untuk kemajuan bersama. " Kangin berarti timur" adalah asal dari tradisi kita yaitu adat ketimuran yang sudah sepatutnya dijaga dan dikembangkan untuk menampilkan jati diri yang cerdas dan berbudaya atau sering kita bilang " Think Globaly but Act Localy " memanfaatkan kemajuan global untuk tetap mempertahankan tradisi dan budaya local.Kebersamaan akan membawa kita pada perubahan besar, karena dengan berbagi kita akan mendapatkan infomasi yang datang dari sahabat dan tentunya dalam pergaulan, akan terjadi interaksi yg akan menghadapkan kita pada masalah, dan cara pemecahaannya. Masalah akan memberikan kita tuntunan pikiran untuk terus berusaha mencari solusi sehingga tidak ada waktu untuk bermalas malasan, ciptakan masalah yg dapat memotivasu diri kita ke arah pencerahan "galang"... selalu siap dengan resiko yg akan dihadapi dan selalu berbagi dengan sesama !.

Jauhkan diri dari rasa takut, dam mulailah membangun keyakinan diri melalui kebersamaan, jangan malu bertanya dan jangan marah jika ditanya orang. Berbagi ... berbagi dan terus berbagi... semakin banyak kita memberikan pengalaman kita semakin kuat dan bertambah pengetahuan yang kita miliki, ilmu yang kita miliki hendaknya seperti sang surya yg s'lalu menerangi kehidupan orang banyak dan tanpa pamerih... Keberuntungan akan mengikuti kita jika kita mau berbagi... karena orang akan melakukan hal yg sama terhadap apa yag kita lakukan, tinggalkan rasa takut ..... majulah saudaraku....

Keberhasilan akan kita capai dan kesuksesan akan kita raih dengan kebersamaan... jika kita mau mencari jalan yg terang ( belajar, disiplin, tabah, giat dalam berusaha, dan s'lalu hormat pada guru).Guru ada dimana...? , jawabnya guru ada dimana-mana ;teman, saudara, pengalaman, kawan , lawan, dapat kita jadikan guru... dan hal yang penting perlu kita ingat...
" Bersyukur terhadap keadaan yang kita hadapi , terus berusaha dan memperbaiki kekurangan yg. ada dalam diri kita."


saya merasakan bagaimana .. rasanya tidak mampu/ tidak bisa menjadi seperti yg kita inginkan. tapi dengan terus berusaha dan menjalani aktivitas dengan sabar ,tekun dan giat/penuh motivasi akan ada celah yg menghantarkankita pd kecemerlangan pikiran tuk gapai sukses....

huh... klo berbicara mengenai kerasnya hidup,, memang tidak ada habisnya... cepatnya perputaran sang waktu akan meninggalkan kita ....jauh di belakang.....

tetep berusaha.... pepatah Bali Kuno mengatakan " The Lucky is when the preparation meet with the upportunity " Keberuntungan adalah ketika persiapan yang kita lakukan bertemu dengan kesempatan , nah.... itulah hasil dari belajar ( siap dengan diri dan dapat menguasai / mengisi kesempatan itu)

Selamat mencoba .....

salam
Astina putra / kelusa Bali